Selasa, 07 Juni 2011

Legenda Sang "Sri RojoMolo", Kapal legendaris Bengawan SOLO

Liburan panjang tanggal 2 s.d. 5 Juni kemarin, cukup saya manfaatkan dengan baik. Tujuan utama saya memang ke tempat keluarga di Ngawi. Namun, seorang kawan baik menawari saya untuk main ke Surakarta. Wah, liburan yang menarik nih.

Alhasil, dari Jakarta saya pertama kali singgah di Surakarta atau lebih dikenal dengan nama Solo.

Solo itu panas. Tapi bagi saya, Solo itu tetap akan menarik buat jalan-jalan. Singgah di Solo, tempat pertama yang saya datangi tentu saja adalah rumah kawan baik saya. Kelauarganya ramah menyambut saya. Ya, kita sudah seperti keluarga sendiri.

Ngobrol lama di kamar, akhirnya saya minta diantarkan ke Museum Keraton Solo. Kawan baik saya agak shock. Dia bilang kalo seumur-umur dia hidup di Solo, dari kecil sampai sekarang, dia tak pernah sama sekali menyinggahkan kaki di Museum itu. Alhasil, tak apalah kata dia sekali-sekali ke Museum Keraton Solo.

Ketika memasuki museum, ada sesuatu benda yang langsung menarik perhatian saya. Benda tersebut berwujud kepala manusia, besar seperti Raksasa, dan warna merah menyala. Bahkan, benda tersebut ditemani dengan beberapa sesaji bunga. Kesan mistis sangat terasa di benda ini. Ketika saya dekati, ada papan kecil bertuliskan "Sri Rojomolo" (read: Sri Rajamala). Saya langsung bertanya kepada kawan saya, apa itu kepala Sri Rojomolo? Kawan saya hanya menceritakan bahwa Sri Rojomolo adalah kapal besar, bahkan yang paling besar yang dimiliki oleh Kesultanan Surakarta pada jaman kejayaannya.

Sayapun langsung mencari sumber di internet mengenai Legenda Sri Rojomolo. Dari situs museum Radya Pustaka, saya mendapatkan cerita singkat mengenai Sri Rojomolo.



Sri Rojomolo adalah kapal besar, dan terbesar yang pernah dimiliki oleh Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sri Rojomolo adalah perahu yang dibuat oleh sang Putra Mahkota pada jaman kepemimpinan Pakubuwono IV 1768-1820. Perahu ini digunakan hingga pada masa kepemimpinan Pakubuwono X 1866-1939. Rojomolo merupakan perahu perdagangan yang digunakan untuk menyusuri sepanjang Sungai Bengawan Solo dari Solo hingga ke Gresik. Perahu ini memperdagangkan komoditas yang berasal dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan membawa komoditi-komoditi dari Gresik atau luar jawa.

Kepala kapal Sri Rojomolo yang disimpan di Museum Keraton ternyata merupakan replika dari Kepala yang asli. Sedangkan Kepala Asli Sri Rojomolo disimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta.



Hm..... saya jadi penasaran, seperti apa Kepala asli yang ada di Radya Pustaka. Sekedar sharing pengalaman, ketika saya memandangi kepala Sri Rojomolo, walaupun itu benda mati yang terbuat dari kayu, namun benda itu seperti hidup. Tatapan mata Sri Rojomolo seperti tatapan mata asli. Benar-benar hidup...

Penasaran?
datanglah ke Solo.....