Selasa, 19 Juni 2012

Cinta Negeriku di Ujung Jalan (PancaCInta)

Lumire, Atrium Senen 16 Juni 2012

Rapat masih berlangsung, mereka pun sedang "pamer" pengalaman saat meninjau pelaksanaan Organisasi Internasional Non Pemerintah (NGO) yang menjadi mitra mereka. 

"Oh ya, mereka ada program terkait dengan pengembangan nilai untuk masyarakat di Indonesia Timur. Tapi saya sedikit kecewa, mereka tidak mengenalkan nilai-nilai yang berasal dari Indonesia, Pancasila misalnya. Saya sempat mengecek salah satu anak binaan mereka untuk melafalkan Pancasila. Wah parah, Pancasila saja mereka tidak hafal, apalagi lagu nasional kita????"

Ruangan masih bersiak oleh "pamer" mereka. Sedangkan aku masih membayangkan tanah dimana anak itu, anak binaan NGO itu tinggal. Apakah yang ada di bayangan mereka ketika aku tanya "Kamu tau Indonesia?". Kemana saja Pemerintah? Atau manusia kaya? Atau manusia-manusianya yang dulu pernah dan masih memperjuangkan pergerakan? Dan pertanyaanku pun berujung pada "Kemanakah aku selama ini?"

*teringat dengan bangunan sekolah dasar yang lusuh di bilangan Bintaro dan pemukiman pemulung yang sejengkal lebih dekat dengan perumahan elit Bintaro Jaya. Teringat wajah-wajah mereka, yang pernah memperjuangkan hak-hak pendidikan orang bawahan. Teringat jelas wajah para mahasiswa itu, yang mungkin.... merasa sangat beruntung bisa mendapatkan pendidikan gratis. Jangankan makanan, kita pun tak pernah berharap imbalan untuk setiap jasa ajar kita. Keceriaan  anak-anak kecil itu yang menjadi obat kami. Kata-kata "besok kita ngajar lagi ya....", "Kakak besok ada kelas lagi kan?" selalu menjadi penyemangat baru bagi kami. Tak ingin rasanya, anak-anak bawahan itu merasakan mahalnya pendidikan di negeri ini. Subhanallah. Kangen.


PANCASILA

Belief in the one and only God

Just and civilized humanity

The unity of Indonesia

Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations amongst representatives

Social justice for all of the people of Indonesia



*kapan aku bisa aktif lagi?

aji