Sebuah meja kecil di lantai empat, secangkir kopi manis panas dan pemandangan jalan ibukota. Tak ada yang istimewa mungkin. Tapi, bagi saya yang masih berumur 23 tahun, yang bekerja di tempat penuh dengan tekanan, in rush dan perfectionist, serta sederetan secret responsibilities, hal itu sangat istimewa bagi saya.
Tak pernah terfikirkan sebelumnya, hidup akan kuhabiskan hingga pensiun dengan duduk dan memandangi komputer dari jam 8 am hingga 5 pm "minimal". Gaji tak masalah bagiku, alhamdulillah, luar biasa, aku syukuri sampai sekarang.
Aku lihat sekelilingku, di tempat kos, kantor, dan tempat-tempat lainnya... orang terlalu sibuk berusaha untuk bahagia. Entah itu bahagia yang seperti apa, berusaha bahagia dengan memaksakan menjadi orang lain mungkin tepat bagi mereka. Mereka terlalu sibuk untuk mengeluh, "they just doing it, having it. Why didnt I can?".
Sedangkan aku, terlalu lelah hanya untuk membicarakan kesialanku. Manusia tak pernah akan menjadi sempurna. Pernah aku posting sebelumnya, hidup itu tak kan pernah datar, kadang dibawah, kadang di atas. Cukup meng-inspirasiku.
Kebahagiaanku bukan karena ada atau tidak adanya sesuatu. Bahagiaku kucukupkan untuk keluargaku dan diriku. Apapun itu yang ada pada diriku termasuk segala kelebihan dan kekurangaku, aku mensyukurinya. Tuhan, telah menciptakanku dan menjadikanku begitu istimewa.
Sekarang tugasku bagaimana menjadikan setiap menit bahkan detik hidupku menjadi begitu berarti. Aku berfikir, apakah semua orang seberuntung diriku? semenarik diriku?dan sebaik diriku?
Aku yakin banyak yang ingin menjadi diriku di luar sana..... lalu mengapa aku terus memaksakan bahagia seperti orang lain?
Jogjakarta, Juni 2012, Arisan 2
A: "mbak kena kanker ya? pasien dokter itu pasti ya?"
B: "kok tau?"
A: "kalo malem-malem suka kesini, pasien siapa lagi mbak... kena kanker itu disyukuri lho"
B: "kena kanker kok disyukuri???? heran deh..."
A: "aku juga kena kanker mbak. kanker rahim. dokter memperkirakan umurku tinggal 3 tahun lagi. bersyukur kan??? jadi saya tahu hidup saya tinggal 3 tahun lagi dan saya tahu harus berbuat apa selama 3 tahun sisa hidup saya. menarik kan? orang normal, mana bisa seperti itu??"
B: "oh iya... bener juga ya...."
Kemang, Juni 2012, KFC
A: "sabar ya dek, maaf tidak bisa membantu banyak"
B: "gak apa-apa. jangan pernah berfikir untuk sedih. mungkin ini terlihat sangat buruk, tapi aku yakin dalam keadaan apapun, Tuhan membahagiakanku kak"
Central Park, Juli 2012, Starbuck
A: "gila ya, gw gak habis pikir... gaji gw segede ini, tapi pengeluaran gw sekarang juga gede banget!!!"
B: "haha..... sama lah. gak elo saja kok. gak inget apa kita dulu makan nasi pecel di warung sekolah. Sekarang, see.... kita dimana. nikmati saja sob, uang lo bukan untuk lo bawa mati kan?"
bersambung........
aji
indahnya bersyukur. tak ada yang mengalahkan.
BalasHapusLg nunggu sambungan...
BalasHapus@pak Zach: iya pak, menysukuri adalah nyawanya kebahagiaan. kita sering lupa bahwa terlalu banyak nikmat kiya yg gak diperoleh orang lain...
BalasHapus@piter: piter!!!!!! how are you? fine? turut berduka cita ya untuk ambon!!! hope youre fine there